Setiap manusia memiliki kesempatan yang sama.
Si miskin berkesempatan untuk menjadi kaya, Si kaya juga berkesempatan untuk menjadi miskin.
Yang Bahagia berkesempatan untuk menderita, yang menderita juga berkesempatan untuk Bahagia.
Salah satu alat yang bisa digunakan untuk meningkatkan potensi menjadi miskin atau kaya, menderita atau Bahagia, adalah PIKIRAN.
Pikiran adalah alat yang di anugerahkan Sang Pencipta kepada manusia, namun seringkali pikiran justru menjadi penghambat utama bagi manusia untuk mencapai kebahagiaan, ketenangan, kenikmatan, kekayaan dan keberlimpahan.
Saat manusia mampu menyadari pikiran, menyadari gambar dan suara yang timbul dan tenggelam di pikiran, dan sepenuhnya mampu menguasai pikiran, maka pikiran pasti menjadi alat luar biasa untuk mencapai kebahagiaan, kenikmatan, kekayaan dan keberlimpahan.
Namun ketika manusia tidak mampu menyadari pikirannya, tidak mampu menyadari gambar dan suara yang selalu timbul dan tenggelam di pikirannya, maka manusia itu pasti terbawa arus ilusi pikiran hingga pikiran beralih fungsi menjadi penghambat baginya untuk mencapai kebahagiaan, kenikmatan, kekayaan dan keberlimpahan.
TENTANG PIKIRAN
Menurut pendapat saya, pikiran adalah sekumpulan data tentang peristiwa atau apapun yang sudah direkam oleh panca indera manusia dan data tersebut tersimpan di memori otak manusia secara permanen.
Saat baru lahir, kita memiliki otak, tetapi kita belum bisa berpikir, Sampai pada waktunya panca indera kita mulai berfungsi dan mulai merekam semua peristiwa yang kita lihat, kita dengar dan kita rasakan.
Semua data yang sudah direkam panca indera dan tersimpan di memori otak itulah yang kemudian dapat kita akses, kita munculkan kembali, baik secara sadar atau tanpa sadar dan kita menyebutnya sebagai pikiran.
PIKIRAN SADAR DAN BAWAH SADAR
Apapun yang dilihat, di dengar dan di rasakan oleh manusia, baik itu hal yang sengaja dipelajari ataupun peristiwa yang tanpa sengaja hadir dalam kehidupan manusia, semua terekam dan tersimpan dengan sangat sempurna di memori otak manusia dan dapat kita akses atau kita munculkan kembali, baik secara sadar atau tanpa sadar dan bisa menjadi pola pikir bahkan pola hidup manusia.
Data yang muncul karena sengaja kita munculkan, kita sebut sebagai pikiran sadar. Seperti saat kita sengaja secara sadar menghitung angka, dan mengeja huruf atau membaca.
Data yang muncul secara tanpa sengaja kita munculkan, atau muncul secara tiba-tiba dan mempengaruhi emosi manusia, kita sebut sebagai pikiran bawah sadar. Seperti tiba-tiba teringat masa kecil, teringat saat disakiti, teringat saat di sayangi dan berbagai peristiwa yang muncul secara tiba-tiba dan langsung mempengaruhi emosi, menyebabkan kegembiraan tiba-tiba atau menyebabkan datangnya rasa sedih secara tiba-tiba.
Intinya :
Semua data yang tersimpan di memori otak manusia dapat di akses kembali, baik dengan sengaja atau tanpa sengaja, dan dapat mempengaruhi emosi dan perilaku manusia
PIKIRAN POSITIF DAN NEGATIF
Pikiran positif adalah sekumpulan data di memori otak yang berisi tentang peristiwa-peristiwa indah, menyenangkan dan berbagai peristiwa yang kita beri label dengan sebutan peristiwa baik untuk kita.
Pikiran negatif adalah sekumpulan data di memori otak yang berisi peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan, tidak di sukai dan berbagai peristiwa yang kita beri label sebagai peristiwa yang tidak baik dan membuat kita merasa tidak nyaman.
Dari mana asalnya pikiran positif dan negatif ?
Sekali lagi, pikiran adalah sekumpulan data yang tersimpan di memori otak manusia yang berasal dari semua peristiwa yang sudah direkam panca indera, Awalnya semua bersifat netral, tidak ada positif dan negatif, sampai manusia itu sendiri memberikan label sesuai dengan kepentingannya masing-masing.
STRESS
Banyak manusia yang menyatakan diri mereka sedang stres, pikiran buntu dan akhirnya memilih diam dalam keputusasaan, mereka mengira hidup mereka sudah berakhir, mereka mengira penderitaan dan kesengsaraan yang di alami sudah menjadi takdir.
Benarkah demikian ?
Saya berpendapat bahwa Stress yang terjadi di pikiran manusia sebenarnya adalah kegagalan pikiran untuk menemukan data di memori otaknya
Contoh :
Seorang anak kecil baru belajar mengenal dan menghitung angka 1 sampai 10, kemudian dia di beri soal matematika 100 sampai 1.000
Saat mengerjakan soal matematika tersebut, si anak pasti mengakses memori otaknya, dan karena dia tidak menemukan data di memori otaknya, anak itu kemudian merasa bingung, dan tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Saat soal matematika itu terus dipaksakan, kemungkinan besar si anak akan semakin kebingungan, stress bahkan mengalami depresi, atau kemungkinan dia akan asal jawab dan akhirnya jawabannya salah.
Solusinya adalah singkarkan dulu soal metematikanya sementara waktu dan berilah pengetahuan baru kepada si anak sehingga si anak memiliki data di memori otaknya tentang angka 100 sampai 1.000
Setelah anak memiliki pengetahuan dan menyimpan data tentang angka 100 sampai 1.000, kemungkinan besar si anak dengan mudah dapat menyelesaikan soal matematika tadi dengan sangat mudah.
Demikian juga dalam hidup, Setiap persoalan hidup yang kita hadapi, yang tidak mampu kita selesaikan, yang membuat kita merasa berada dijalan buntu, stress, putus asa, sebenarnya semua itu hanyalah karena kegagalan kita dalam menemukan data di memori otak kita.
Seperti komputer yang gagal menemukan data di flashdisc jika terus dipaksakan maka komputer menjadi panas bahkan terjadi eror.
Saat kita tidak memiliki data di otak tentang satu persoalan hidup dan kita paksakan untuk mencarinya, untuk menemukan jawaban di otak kita, maka seluruh syaraf otak menjadi tegang, stress dan kita bisa saja putus asa bahkan kemudian bisa berakibat pada sakit fisik seperti pusing, pening, tekanan darah tinggi bahkan stroke. hehhehehhe
Solusinya adalah lepaskan atau lupakan sejenak persoalanmu, belajarlah, temukanlah pengetahuan baru tentang persoalan yang sedang kamu hadapi.
Setelah kamu melepaskan sejenak persoalanmu dan belajar kepada siapapun dan apapun tentang pengetahuan itu, maka selanjutnya saya yakin dengan mudah anda mampu menyelesaikan persoalan hidup yang sedang anda hadapi.
Intinya :
Apapun persoalan hidup yang terjadi, jangan stress apalagi putus asa !
Semua persoalan hidup adalah cara semesta membimbing manusia untuk mendapatkan pengetahuan baru, maka BELAJARLAH !
Temukan pengetahuan baru, lalu selesaikan persoalan hidupmu.
PIKIRAN MUNCUL DAN TENGGELAM DENGAN SENDIRINYA
Setiap peristiwa yang terekam panca indramu dan tersimpan dalam memori otak, dapat muncul secara tiba-tiba, kapan saja, dimana saja.
Seperti saat engkau duduk santai, tiba-tiba pikiran sudah memunculkan gambar atau suara di kepalamu secara otomatis.
Jika memori yang muncul adalah memori bahagia, seluruh tubuhmu ikut merasakan kebahagiaan.
Jika memori yang muncul adalah memori penderitaan, seluruh tubuhmu terasa menderita, muncul sensasi tubuh seperti sesak di dada, keringat dingin dan berbagai sensasi tubuh lainnya, meskipun saat itu sebenarnya kamu sedang dalam keadaan baik-baik saja.
Seseorang yang memiliki rekaman memori positif atau peristiwa-peristiwa indah lebih banyak di otaknya, cenderung tenang, tampak lebih muda, wajahnya berseri-seri, tubuhnya sehat dan menunjukkan aura kemakmuran.
Sebaliknya, seseorang yang memiliki rekaman memori negatif atau peristiwa-peristiwa penuh penderitaan,kekurangan,kekecewaan lebih banyak di otaknya, cenderung mudah marah, wajah tampak tegang dan jika terus berlanjut dapat memicu munculnya berbagai penyakit di berbagai bagian tubuh.
Belajarlah untuk menyadari dan mengamati setiap gambar dan suara yang muncul dan tenggelam di kepalamu.
TERJEBAK DALAM KEHIDUPAN MEMORI
Mulai dari lahir sampai saat ini, manusia mengalami berbagai peristiwa silih berganti.
Banyak sekali peristiwa yang sudah berlalu, namun karena kuatnya memori di otak, dan memori itu sering muncul secara tanpa disadari, membuat manusia merasakan peristiwa itu seperti masih terjadi.
Peristiwanya sudah berlalu, namun sakit hatinya masih ada. Peristiwanya sudah berlalu, namun rasa sedih dan kecewa masih terasa.
Pernahkah anda mengalami peristiwa seperti itu ?
Jika anda mengalami peristiwa seperti itu maka sebenarnya anda sedang terjebak dalam kehidupan memori.
Dan itulah yang membuat anda merasakan penderitaan berulang, hidup tidak ada perubahan, bahkan ketika anda sakit anda sulit untuk mendapatkan kesembuhan.
Sadarilah bahwa semua peristiwa itu sudah berlalu, yang tersisa sebenarnya hanyalah rekaman peristiwanya, SADARI BAHWA ITU HANYA MEMORI, HANYA REKAMAN, lalu sadari keberadaanmu saat ini.
Sadari saat ini kamu baik-baik saja, kamu sehat, sudah bahagia, sudah penuh nikmat !
MENYADARI PIKIRAN
Setelah kita belajar sedikit tentang pikiran, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pikiran adalah sekumpulan data yang kita rekam dari panca indera, yang selanjutnya tersimpan di memori otak kita dan rekaman peristiwa itu dapat muncul kapan saja, dimana saja, secara sadar atau tanpa sadar, serta dapat mempengaruhi pola hidup bahkan kesehatan kita.
Artinya pikiran adalah alat untuk memunculkan rekaman memori yang kita rekam sendiri baik secara sadar atau tanpa sadar.
Jika pikiran kita sering memunculkan rekaman memori-memori bahagia, diri kita berpotensi mengalami kebahagiaan berulang.
Dan Jika pikiran kita sering memunculkan rekaman memori-memori penderitaan, diri kita berpotensi mengalami penderitaan berulang.
Pikiran adalah tayangan hasil rekaman panca indera yang tersimpan di memori otak kita.
Jika pikiran adalah tayangan dari memori otak, maka pikiran adalah alat, bukan DIRI SEJATI !
Maka sadarilah setiap gambar dan suara yang muncul di kepalamu. Sadari bahwa itu hanyalah suara dan gambar yang muncul dan menghilang dengan sendirinya, kemudian sadari saat ini, disini, sekarang !
Sadari keberadaanmu yang baik-baik saja, Sadari keberadaanmu saat ini yang sehat, penuh nikmat keberlimpahan !