Samudera Keberlimpahan

Kembali Ke Titik NOL

Pertama kali saya ingin mengajak anda untuk kembali pada masa kecil, saat anda masih baru dilahirkan, saat hari pertama anda melihat dunia ini.

Saat anda berusia NOL hari, apakah anda merasa menderita ?

Jawabnya tentu tidak !

Tak peduli dimanapun anda dilahirkan, tak peduli orang tua anda miskin atau kaya, saat anda baru dilahirkan, anda belum memiliki penderitaan.

Saat itu anda hanya hidup !
Anda hanya hidup saja, tanpa mengenal bahagia dan derita

Sampai akhirnya anda mulai di kenalkan dengan sesuatu yang disebut pengetahuan

Melalui pengetahuan itu anda mulai mengenal dualitas, mengenal baik dan buruk, benar dan salah, kesenangan dan kesedihan, kemiskinan dan kekayaan.

Dan saat itulah sebenarnya penderitaan anda dimulai.

Saat itulah cerita hidup anda dimulai.

Cerita tentang diri anda yang miskin atau yang kaya, yang bahagia atau yang menderita, cerita tentang diri anda yang melekat bahkan sampai anda dewasa.

Semua cerita hidup anda di awali dari pengetahuan yang anda terima yang selanjutnya menjadi memori dalam diri anda.

Jika di awal hidup, anda mendapatkan pengetahuan tentang hidup yang membahagiakan, menyenangkan, semua kebutuhan tercukupi, tentu memori yang terekam di diri anda adalah memori-memori yang menyenangkan, sehingga perasaan anda dominan bahagia, dominan berlimpah dan selanjutnya perasaan itu menjadi cara hidup anda sehingga anda bisa hidup terus dalam kebahagiaan dan keberlimpahan berulang.

Tetapi tidak sedikit dari kita mendapatkan pengetahuan tentang penderitaan, kekurangan, rasa sakit hati, dan kekecewaan, di awal kehidupan.

Misal seseorang terlahir di keluarga miskin, kemudian di awal kehidupan dia mendapat pengetahuan, dia menyaksikan, merasakan, pengetahuan tentang kekurangan, tentang penderitaan, tentang sakit hati dan kekecewaan, maka pengetahuan tentang semua penderitaan hidup itu juga menjadi rekaman memori di dalam dirinya, dan berikutnya dia akan dominan dengan perasaan kurang, menderita, sakit hati dan kecewa yang berikutnya tanpa di sadari, perasaan itu menjadi cara hidupnya dan dia terus hidup di dalam penderitaan berulang.

Yang membuat anda menderita sebenarnya bukanlah pengetahuan, tetapi yang membuat anda menderita adalah ketidak terimaan anda dalam menghadapi dualitas.

Sebagai manusia yang memiliki kemauan, tentu yang di kehendaki adalah kejadian yang baik-baik

Manusia berharap semua peristiwa yang terjadi dalam hidupnya adalah peristiwa yang sesuai dengan kemauannya.

Dalam usaha maunya selalu untung
Dalam hubungan maunya selalu di cintai
Dalam karir maunya selalu meningkat
Dalam ekonomi maunya selalu banyak uang

Kemauan yang tidak sesuai dengan hukum alam inilah yang sebenarnya menyiksa anda

Kemauan untuk melawan hukum alam inilah yang sebenarnya menyebabkan anda berada pada neraka dunia

Ketidak siapan anda dalam menghadapi dualitas adalah penyebab penderitaan anda.

Jika saat ini anda memiliki kemauan untuk terlepas dari semua penderitaan, maka pahamilah dualitas, terimalah dualitas, terima se apa adanya, tanpa keinginan untuk merubah.

Izinkan apapun yang terjadi untuk terjadi, sesuai dengan kehendak alam semesta, tugas anda hanya menerimanya.

Kembalilah seperti bayi yang baru lahir, hidup saja, hanya hidup tanpa terpengaruh dualitas. Saat ada yang menggendong ya nikmati saja, saat ada yang gemes dan mencubit ya nangis saja.

Terima semua se apa adanya, izinkan kehendak alam semesta mengalir se apa adanya .

Saat ada kesenangan datang ya senang saja, pahami bahwa perasaan senang itu juga berlalu.

Saat ada peristiwa sedih ya terima saja, nikmati saja dan pahami bahwa kesedihan itu juga pasti berlalu.

Pahami setiap peristiwa hanya datang dan pergi, seperti matahari yang selalu terbit dan tenggelam dengan sendirinya.

Saat anda berhasil berada pada titik NOL titik dimana anda menerima segalanya, dan menyadari bahwa semua peristiwa hanya seperti ombak di lautan yang timbul dan tenggelam dengan sendirinya, saat itulah anda berada pada samudera kemungkinan yang memungkinkan anda menerima keajaiban dan kasih sayang Tuhan dari arah yang tidak pernah anda duga.

Kembalilah pada titik NOL.
Terima semua peristiwa se apa adanya
Lepaskan semua perlawananmu terhadap dualitas

Setelah kamu menerima dan tidak melawan, saat itu pasti muncul perasaan dan peristiwa baru dalam kehidupanmu, sadarilah !

Tapi bila kamu terus melawan perasaan menderita itu, maka kamu akan terus menerus menghabiskan energimu untuk berlari seperti engkau berusaha berlari dari terbitnya matahari.

Tak peduli sekuat apapun kamu melawan, matahari pasti akan terbit, tak peduli kamu senang atau tidak senang, matahari juga pasti tenggelam. Yang kamu harus lakukan adalah menyadari bahwa matahari terbit dan tenggelam dengan sendirinya dan dengan kesadaran itu kamu baru bisa menerima semua peristiwa dengan terbuka ( open awarness ), Kamu terbuka terhadap semua kemungkinan.

Ingin belajar lebih lanjut, Silahkan konsultasi melalui link dibawah ini

Scroll to Top